Postingan

Goresan Tanpa Jeda

Prolog Setiap masa yang dimiliki oleh siapapun pasti mempunyai kenangan yang tak biasa, entah itu tawa ataupun luka semua akan tersimpan baik-baik saja. Seperti halnya aku dan temanku. Semasa kecil ya seperti yang lainnya hanya tau bersenang-senang tanpa beban sekecil apapun. Aku tidak selalu bertemu dengan temanku ini, kita hanya bertemu waktu liburan saja karena di waktu tersebut aku main ke tempat om dan tanteku di Surabaya. Terkadang sekali waktu aku, temanku dan keluarga masing-masing menyempatkan untuk berlibur bersama entah kemanapun itu yang penting tempatnya menyenangkan. Bisa banyak hal deh yang dilakukan sampai-sampai tak bisa diucapkan satu per satu. Hahahaha Aku sendiri lupa itu terjadi di tahun berapa, yang jelas ada satu kejadian yang cukup memalukan namun ketika diingat juga bikin senyum-senyum sendiri. Jelas kejadian itu tentang liburanku dan temanku beserta keluarga yang lain di salah satu wahana wisata untuk anak-anak yang berada di salah sat

Maaf Aku Tak Sengaja

Maaf Aku Tak Sengaja Ketidaksengajaan itu memang mutlak terjadi, maka tidak patut ketika kedepannya menyalahkan itu. Buatlah hal itu menjadi sebuah kisah klasik yang susah untuk ditampik. Sehingga dengan apik kau akan menyimpannya. Dari situlah bisa dikatakan kau menemukan kebahagiaan kecilmu, waktu-waktu terindahmu yang banyak kau lampaui bersamanya. Begitu seterusnya ketidaksengajaan itu mungkin sudah menjadi skenario Tuhan agar serpihan kebahagiaan itu perlahan memenuhi eloknya perjalanan hidupmu. Kehadirannya pula patut disyukuri, karena juga menjadi bagian hidupmu. Mungkin tanpa kau sadari pula duka, cita, bahagia, kecewa sudah banyak menghiasi bingkai hidupmu, dengan adanya dia, kau menjadi kuat, hebat, semangat. Anggapanmu mungkin sama, dia adalah salah satu penolong dalam aneka warna kehidupanmu. Apakah dia sedikit berpikir tentang dirimu? Ah hal itu sudah tak terlalu dipikirkan, namun ku berharap dia juga memikirkanku. Yah, tak apa itu hanya harapan. Dia bukan sebagai ses

Disaat Kau Datang Merubah Segalanya...

Disaat Kau Datang Merubah Segalanya... Waktu memang tak bisa dikembalikan kepada yang sudah berlalu, harus dan wajib menatap kedepan biar lah yang di belakang menjadi acuan untuk berdiri kembali dari sebuah keterpurukan. Menemukan seorang yang tepat mungkin sudah digariskan oleh Tuhan nantinya, namun apa salahnya jika berusaha mencari dalam setiap detik waktu yang ciptakan oleh Tuhan. Berusaha menciptakan suasana yang selalu damai itu sungguh sulit, namun itu tidak membuat Nadine berputus asa. Nadine sungguh perempuan yang kuat untuk menciptakan suasana itu, hampir dua tahun ia berkenalan dengan seseorang yang bernama Bima. Mungkin menurutnya Bima sudah mengubah banyak kehidupannya. Walaupun sebenarnya Bima itu bukan siapa-siapa darinya. Bercengkrama dalam setiap waktu yang telah dilaluinya bersama Bima, Nadine begitu merasakan sebuah kenyamanan yang tak tergantikan. “Bim aku beruntung ya bisa berkenalan dan berteman dengan kamu, udah baik, suka nolongin aku, pokoknya banyak yan

Bertahan dan Menunggu

Bertahan dan Menunggu Masuk dalam lingkup Universitas yang paling favorit itu sangat diimpikan. Betapa bahagianya kalau keterima disitu, setidaknya itu yang dirasakan Keke karena dia masuk ke salah satu kampus yang sangat diperhitungkan pula di Indonesia dengan jurusan yang ia senangi juga. Sejak tahun 2014 lalu dia masuk ke dalam kampus itu, satu tahun berlalu tepatnya tahun 2015 ada penerimaan mahasiwa baru dan dia pun ikut dalam membantu kegiatan dari masa orientasi dan lain-lain. Tak disangka dia bertemu dengan adik angkatan yang sama jurusannya, namanya Adi. Sebenarnya dia itu seharusnya sudah masuk kampus dulu namun karena sesuatu dia baru masuk di tahun itu. Perkenalan itu pun tak sengaja karena sesuatu hal. “Hai kak, apa kabar? Seru ya kegiatan orientasi kemarin.” tanya Adi “Eh, kabar baik dek. Iya, kemarin acaranya bagus banget. Siapa dulu dong panitianya? Hahaha” jawab Keke “Idih, pede amat ya kak? Wkwkwk” timpal Adi Percakapan kecil yang hangat dan selalu seperti

Teman? Sahabat? Cinta?

Teman? Sahabat? Atau Cinta? Kuliah? Sungguh suatu hal yang mungkin menjadi salah satu kewajiban setelah lulus SMA ataupun SMK. Jalur apapun bisa di tempuh tinggal kita usaha untuk mencapainya bagaimana. Ketika sudah ke terima pada Universitas yang diinginkan itulah sebuah hal yang sangat membanggakan, dan hal itu pun amat sangat di rasakan oleh Aliya. Dia pun bahagia sangat bahagia sekali ketika bisa diterima di salah satu Universitas negeri di Solo apalagi Universitas itu juga termasuk favorit di Indonesia. Awal-awal ketika ia kuliah begitu sangat dinikmatinya baik susah, senang, sulit, kecewa karena masalah kuliah telah dilewatinya. Namun di samping itu ternyata Aliya di kelas mempunyai sosok laki-laki yang dikagumi, namanya adalah Ahsan. Ahsan mungkin adalah satu-satunya laki-laki di kelasnya yang paling rajin, itu menurutnya sih. Hahaha “Idaman banget kali ya si Ahsan?” pikir Aliya “Kayanya lu lagi mikirin Ahsan nih? Wkwkwk” timpal Andi “Hahaha kok lu tau banget